Bus ALS Jaman Dulu |
Semenjak era layanan penerbangan murah (low cost carrier) populer di Indonesia, maka perjalanan dengan bus jarak jauh atau memakan waktu lama, sudah semakin jarang dilakukan para pelancong. Tapi dikala mudik saat lebaran, bus jarak jauh masih digunakan dan menjadi andalan pemudik. Selain harga yang murah, bus juga menjadi salah satu alternatif jika tiket transportasi lainnya habis. Namun, saat menggunakan bus, Anda harus menyiapkan fisik dan waktu.
Alasannya, selain memakan durasi perjalanan berhari-hari, seluruh tubuh juga akan terasa pegal dan kaku. Nah, Anda pernah dengar bus Antar Lintas Sumatera atau ALS? Ya, ini adalah salah satu PO (Perusahaan Otobus) yang ber-homebase di Medan yang memiliki trayek terpanjang yakni dari Medan menuju Surabaya.
Selain bus angkutan penumpang, bus ini juga menjadi bus paket yang biasanya diletakkan di bagian atas. Bus yang identik dengan cat warna hijau ini, ternyata punya sejarah yang panjang selama melintasi jalanan Sumatera-Jawa.
PO ALS sendiri didirikan 29 September 1966 di Kotanopan, Mandailing Natal di Sumatera Utara. Awalnya ALS hanya memiliki trayek Medan-Kotanopan dan berkembang Medan-bukittinngi. Tahun 1972, ALS kemudian membuka trayek ke berbagai kota di Sumatera yakni Banda Aceh, Padang, Pekan Baru, Jambi, Bengkulu, Palembang dan Bandar Lampung. Baru pada tahun 1970-an juga, dimana mobil belum bisa menyeberang ke Jawa dengan kapal ferry ro-ro, ALS sudah membuka trayek ke berbagai tujuan di Pulau Jawa.
Penyeberangannya ini ALS memakai jasa agen yang mengurus pemberangkatan penumpang dari pelabuhan Merak dengan kendaraan lain. Tahun 1980-an, saat mobil sudah bisa menyeberang ke Jawa dengan kapal ferry ro-ro, ALS membuka trayek langsung ke Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Kemudian menyusul trayek ke kota Malang dan Jember.
Tidak berpuas diri di Pulau Jawa saja, perusahaan bus ini juga mulai menginjakan rodanya di Pulau Bali. PO ALS sendiri terlihat memperbaharui armada busnya. Namun bus Sumatera ini setia mempertahankan warna hijau pada liverynya. Padahal dulunya warna bus ini orange tapi entah kenapa berubah menjadi hijau seperti sekarang ini.
Dari segi kendaraan, PO sangat hati-hati memilih model bus dari karoseri. Mengingat jalur jalanan Sumatera yang menjadi trayeknya sangatlah menantang. Untuk harga tiket, ALS sendiri menyediakan harga kisaran Rp379.600 hingga Rp694.600. Untuk pilihan kelasnya, tersedia AC Ekonomi dan Super Eksekutif dengan fasilitas seperti AC, bantal, makan, minum, musik, port charger, selimut, dan lainnya.
No comments:
Write komentar