Kisah kutukan ini terjadi di Aceh Tengah, tepatnya di pinggiran danau laut tawar Kota Takengon Desa, Mandale Kecamatan Kebayakan Aceh Tengah. Tempat tersebut hingga saat ini masih sering dikunjungi para wisatawan yang ingin mengetahui kisah misteri yang terjadi masa lampau itu. Kawasan wisata Takengon ini memang menyimpan banyak kisah legenda salah satunya cerita Puteri Pukes yang menjadi patung batu karena kena kutukan Ibunya sendiri.
Mengenai kisah Puteri Pukes ini konon pernah terjadi dimasa lampau yang berawal dari pernikahan seorang putri cantik dengan seorang pangeran yang dicintainya. Konon pernikahan itu tidak direstui Ibunda sang Putri sehingga harus berakhir dengan petaka. Namun dalam versi lain sang putri terkena kutukan lantaran menendang Ibunya saat sedang sholat.
Pada saat itu ia sedang galau karena menunggu suami tercintanya yang tidak kunjung pulang dari peperangan padahal sudah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun waktu berlalu namun tidak ada kabar pasti tentang suami tercinta Mengetahui putrinya yang selalu dirundung kesedihan, seperti biasa Ibunya datang ke rumah Pukes, tempat ia tinggal bersama suaminya dan selalu memberi nasehat seperti pada umumnya dilakukan seorang ibu terhadap anaknya tercinta Namun sang puteri yang sudah sangat rindu pada suaminya tidak pernah menggubris setiap ucapan yang keluar dari mulut ibunya.
Suatu ketika Ibunya datang kembali dan membujuk Pukes untuk bisa melupakan suaminya dan meyakinkan bahwa suminya tidak akan kembali karena sudah bertahun-tahun tidak ada kabar beritanya. Pukes yang tidak terima dengan bujukan itu akhirnya merasa terganggu atas kehadiran Ibu yang seakan memutus harapannya untuk bisa bertemu kembali dengan sang suami tercinta.
Untuk menumpahkan kekesalannya akhirnya Pukes bertindak diluar nalar, kemudian menendang Ibunya saat sedang sholat, saat itulah sang ibu merasa apa yang dilakukan anaknya sudah tidak pantas sehingga berdoa kepada yang maha kuasa agar memberi pelajaran pada anaknya, doa itupun akhirnya dikabulkan sehingga membuat Pukes berlahan-lahan berubah menjadi batu.
No comments:
Write komentar