Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ternyata tak hanya menjajaki koalisi dengan Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo Subianto. Elit politik PKS membenarkan berkomunikasi dengan mantan Panglima Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo untuk Pilpres 2019.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan bahwa komunikasi dengan Gatot Nurmantyo jalan terus sebagaimana juga dilakukan dengan Prabowo. Ia mengakui, PKS membutuhkan komunikasi politik dengan berbagai pihak.
“Sama siapa pun, justru kalau kita tidak bertemu dengan pihak-pihak terkait itu menjadi aneh karena komunikasi politik keniscayaan bagi parpol," kata Mardani kepada wartawan, Senin 16 April 2018.
Pada bagian lain, Mardani mengaku belum mengetahui secara pasti kapan Majelis Syuro PKS akan mengumumkan calon pendamping Prabowo pada Pemilu 2019 dari sembilan nama kader PKS yang telah beredar.
Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan belum yakin Prabowo akan maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.
"Ya selama itu belum didaftarkan, peluang itu masih tetap ada, dan pengalaman selama ini begitu aja," kata Hidayat.
Menurutnya, keraguan tidak akan majunya Prabowo pada Pilpres nanti, bukan hanya datang dari PKS melainkan pula partai-partai lain.
"Semua menyadari sebelum didaftarkan ke KPU, semuanya masih mungkin berubah dan secara definitif juga Prabowo belum menyatakan dirinya maju sebagai calon presiden,” ujarnya.
Hidayat mengatakan bahwa Prabowo hanya mengatakan 'Kalau diberikan mandat saya siap' tapi beliau belum mengatakan dirinya siap sebagai calon presiden.
“Minimal belum ada yang mendaftarkan ke KPU, karena KPU juga belum membuka pendaftaran," katanya.
Terkait dengan adanya dinamika politik dalam Pilpres, termasuk pencalonan Gatot Nurmantyo, hal itu merupakan proses yang lumrah. Soalnya, Pilpres 2019 merupakan hajatan terbesar yang harus dipersiapkan dengan matang.
Sumber : TEMPO
No comments:
Write komentar