Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana mendatangkan tong sampah asal Jerman. Setidaknya ada sebanyak 2.640 tempat sampah yang dibeli manggunakan kas daerah senilai kurang lebih Rp9,5 miliar, karena dianggap berbeda dengan tong sampah pada umumnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menerangkan kenapa ia memilih tong sampah beroda atau garbage bin 660 liter asal Jerman, karena tahun sebelumnya pada 2016 sudah membeli truk sampah jenis compactor sehingga pada tahun membeli tong sampah yang sesuai dengan truk tersebut.
"Karena truknya truk compactor, artinya sampah dimasukkan dan dipress disitu, sehingga saat menggunakan alat ini, petugas akan membawa kedepan truknya lalu diangkat masuk kedalam truk lalu dipadatkan, jadi itu yang menjadi unik disini," kata Anies di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, pembelian tong sampah asal Jerman itu dilanggarkan pada tahun 2016 untuk pengadaan barang 2017 sesuai yang tertera di e-Katalog milik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Menurut Anies, DKI Jakarta bukan satu-satunya kota yang menggunakan tong sampah asal Jerman tersebut. Melainkan sudah banyak kota-kota besar lainnya yang menggunakan tempat sampah serupa, karena dianggap lebih simpel dan meringankan kerja petugas.
"Mengapa barangnya itu, di LKPP ada jadi prosesnya disitu. Dan ini bukan ada di tahun 2018 ini sudah ada sejak tahun lalu dan Jakarta bukan satu-satunya," pungkasnya.
Sebelumya, ramai dibicarakan di media sosial Pemprov DKI Jakarta berencana mendatangkan 2.640 buah tong sampah beroda atau garbage bin 660 liter dengan nilai total Rp9,58 miliar dari Jerman. Hal itu terungkap dari pengadaan tong sampah Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
No comments:
Write komentar