Anda pasti masih ingat tentang status viral yang menyebut kalau Gajah Mada sebenarnya seorang Muslim yang bernama Gaj Ahmada. Awalnya dari status yang kemudian di capture lantas disebar kemana-mana, dan kita yang selama ini tahu kalau sosok pejuang di Kerajaan Majapahit adalah seorang Hindu terpancing untuk mengomentarinya.
Banyak orang berkomentar karena berdasarkan sejarah sosok Pati yang punya kesaktian tinggi adalah seorang Hindu yang bernama Gajah Mada bukannya Gaj Ahmada. Memang kita sedikit “terusik” tapi klaim tentang Gajah Mada adalah seorang muslim yang bernama Gaj Ahmada punya bukti-bukti yang berasal dari sejarah.
Status viral yang menyebut Gaj Ahmada berasal dari adanya koin emas dan makam sang Patih, karena di koin dan makam Gajah Mada terdapat tulisan Arab yang dipercaya sebagai lafazh Tauhid akan kesaksian kepada Tuhan dan Rasul. Sementara nama Gaj Ahmada diklaim karena katanya masyarakat Jawa kala itu tidak dapat melafalkan dengan benar sehingga disebut dengan nama Gajah Mada.
Klaim demi klaim tersebut membuat beberapa netizen cukup percaya, apalagi muncul sebuah statement kalau di penghujung usianya sang Patih sempat memeluk Islam sampai menutup usia. Tapi meski klaim tersebut dipercaya berasal dari sejarah namun itu belum bisa dibuktikan secara valid. Akan tetapi, berdasarkan sejarah yang tercatat di dalam Naskah Kuno mulai dari naskah Paraton, Kidung Sunda ataupun Usuna Jawa sang Pati beragama Hindu dan bernama Gajah Mada.
Sepeninggalnya kerajaan Hindu masuk ke masa kejaan dibawah pimpinan Hayam Wuruk, setelah itulah baru kerajaan Islam mulai bermunculan salah satunya kerajaan Deman Bintoro. Itulah versi sejarah yang selama ini kita percaya sekaligus dianggap paling kuat karena tertuang pada prasasti dan naskah kuno.
No comments:
Write komentar