Tsaatan, suku yang memiliki gaya hidup unik, yaitu sebagai penggembala rusa di Mongolia yang nyaris punah.
Di Khovsgol, salah satu aimag (propinsi) yang menjadi bagian Mongolia, terdapat satu suku minoritas yang memiliki gaya hidup unik.
Suku pengembara ini menggantungkan hidupnya pada rusa-rusa liar. Beberapa anggota suku bahkan berkata kalau warisan budaya mereka bakal menghilang tanpa keberadaan rusa.
Dilansir Bored Panda, suku Tsaatan berasal dari Tuva yang menjadi daerah perbatasan Mongolia dan Rusia.
Mereka termasuk suku nomaden tertua di dunia dan suku penggembala terakhir yang masih bertahan di negara tersebut.
Warga suku ini hidup mengembara sambil menggembala rusa. Mereka berhasil bertahan selama ribuan tahun dengan mendiami taiga (hutan yang ditumbuhi satu spesies tumbuhan saja) Mongolia dan menggembala rusa.
Warga Tsaatan hidup dalam tenda-tenda dan berpindah tempat 5 hingga 6 kali dalam setahun. Perpindahan pemukiman mereka selalu mengikuti pola migrasi rusa liar.
Bisa dikatakan, kelangsungan hidup warga Tsaatan bergantung pada rusa.
Mereka membuat keju dari susu yang dihasilkan rusa. Bulunya yang cukup lebat dimanfaatkan sebagai bahan sandang.
Tanduknya bisa dimanfaatkan untuk membuat berbagai peralatan. Sementara kotorannya bisa menjadi bahan bakar untuk perapian dan kompor.
Uniknya, mereka tidak memanfaatkan daging rusa sebagai bahan pangan.
Sayangnya, populasi rusa gunung di Mongolia menurun drastis dalam beberapa dekade. Karena itulah, banyak warga suku Tsaatan yang meninggalkan gaya hidup nomaden.
Hingga saat ini, hanya tinggal 40 keluarga yang masih hidup sebagai pengembara dan penggembala rusa. Bukan tidak mungkin tradisi unik mereka bakal punah dalam waktu beberapa tahun.
Source: merdeka
No comments:
Write komentar