Kejadian tidak mengenakkan di sekolah kembali terjadi. Kali ini seorang anak berusia 7 tahun dipukuli oleh gurunya. Kisah anak malang asal Malaysia tersebut viral usai sang ayah mengunggah curahan hatinya di facebook.
Awalnya, sang ayah yang bernama Lebai Kay Khairil Sharwane bingung harus mulai bercerita dari mana.Dia seperti tak sanggup menceritakan apa yang dialami sang anak.
Tepatnya hari Selasa (22/5/2018) pukul 13.30 waktu setempat, anaknya pulang dari sekolah seperti biasanya.
Lalu, anak lelakinya yang bernama Sean Isaac Sharwane tersebut mengatakan bahwa hari itu dia tidak bisa puasa.
Sebab, dia telah dihukum oleh gurunya.Hukuman yang didapat yaitu kedua betisnya dicambuki menggunakan rotan.
Sebenarnya, sang guru sudah berpesan kepada Isaac agar tidak mengatakan yang dialaminya di sekolah.
Jika sampai Isaac menceritakan kepada ayahnya, maka esok harinya sang guru akan menghukumnya lagi.
Setelah ditanyai, Khairil akhirnya tahu jika anaknya dihukum karena nakal.Isaac kemudian menunjukkan luka-luka yang ada di kakinya kepada sang ayah. "Putraku kemudian menunjukkan luka-luka di kakinya, yang sudah diolesi minyak Gamat" ucap Khairil.
Meskipun Khairil paham cara guru mendidik muridnya, dia tetap menganggap hukuman yang diberikan kepada anaknya itu terlalu berat.
Ditambah lagi, hukuman yang diberikan sampai menimbulkan luka.Khairil mengaku kecewa kepada pihak sekolah karena ia merasa mereka tidak bertanggung jawab. "Hatiku hancur dan air mata mengalir di pipiku saat melihat betis putraku hampir sobek karena dipukul oleh guru", ungkap Khairil.
Dia juga mengerti jika mungkin sang anak memang nakal, namun dia menganggap perlakuan gurunya itu terlalu kasar untuk anak sekecil itu.
Kekesalan ayah yang satu ini tak berhenti sampai disitu saja. Dia juga menganggap bahwa pihak sekolah tak bisa diajak bekerja sama sedikit pun.
Saat dirinya menelpon ke sekolah, banyak sekali alasan yang mereka berikan. Dia menegaskan bahwa anaknya masih berusia 7 tahun bukan 17 tahun. Marah, Khairil pun menghubungi pihak berwajib.
No comments:
Write komentar