Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany Alatas menjadi bulan-bulanan publik, usai omongannya ditanggapi langsung oleh akun resmi Rusia.
Omongan Tsamara soal Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Putin dianggap menghina.
Pantauan TribunWow.com, Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean pun turut angkat bicara.
Menurut Ferdinand Hutahaean, Tsamara Amany merupakan politisi muda yang belum memahami hubungan diplomatik dan politik luar negeri.
Ferdinand menganggap jika omongan Tsmara Amany sama seperti mengecam pimpinan Rusia.
@LawanPoLitikJKW: Politisi muda ini belum paham tentang hubungan diplomatik dan politik luar negeri kita, tapi bicaranya seolah dia paling paham tentang Polugri dan tentang Rusia.
Ini namanya mengecam pemimpin Rusia, apakah anda dek @TsamaraDKI tdk tau akibat dari pernyataan kurang ilmu ini?
Tak hanya itu, Ferdinand Hutahaean bahkan menyebut jika omongan dan komentar Tsamara Amany mirip orang yang mabuk micin.
@LawanPoLitikJKW: Komentarnya mirip org mabuk micin.
Diketahui, awalnya, akun Twitter @yusuflakaseng mengunggah sebuah video Tsamara Amany yang tengah membicarakan Fadli Zon, Vladimir Putin dan Rusia.
"Putin bukan contoh pemimpin yang baik, yang membungkam oposisi dan pers di Rusia sana
Di rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia.
Bahkan di sana, praktik-praktik korupsi dibiarkan begitu saja,
Kalau kita lihat index presepsi korupsi, Indonesia jauh diatas Rusia.
Nah, kalau sudah tahu seperti itu, yakin mau dijadikan standar kepemimpinan? kalau saya tidak mau ada pemimpin seperti itu di Indonesia."
Postingan Tsamara Amany kemudian ditanggapi oleh akun resmi Rusia RBHT (Russia Beyond the Headlines) untuk Indonesia.
@RBTHIndonesia: Selamat malam @TsamaraDKI.
Kami Russia Beyond, media Rusia yang (salah satunya) dalam bahasa Indonesia.
Kami pikir di sini ada kesalahpahaman soal pengetahuan Anda tentang politik dan bahkan sistem pers di Rusia. Ini sangat disayangkan sekali.
@RBTHIndonesia: Kami tidak membela siapa pun, termasuk @fadlizon atau bahkan Presiden Putin.
Namun, pernyataan Anda tentang negara kami, bahwa di Rusia tidak ada kebebasan beraspirasi seperti di Indonesia, ini menunjukkan kedangkalan wawasan.
@RBTHIndonesia: Pernyataan Anda juga sangat disayangkan karena hubungan antara kedua negara kita sangat baik.
Anda mungkin bisa tidak sepakat dengan @fadlizon, tapi pernyataan Anda sebagai seorang politikus muda menunjukkan ketidakdewasaan.
@RBTHIndonesia: Kami pikir, Anda perlu lebih banyak riset soal negara kami. Kami tidak ikut campur dengan politik Indonesia. Kalau ada politikus Indonesia yang mengidolakan pemimpin kami, kami bisa apa? Anda bisa juga berdiskusi dengan @RusEmbJakarta untuk tahu lebih banyak tentang negara kami.
@RBTHIndonesia: Di Rusia memang ada korupsi, dan ya, besar. Itu betul. Peringkat kami di bawah Indonesia, itu juga betul. Namun, bukan berarti kami tidak melawan korupsi dan membiarkannya begitu saja seperti yang Anda katakan. Ini bukan pernyataan yang main-main.
@RBTHIndonesia: Tahukah Anda bahwa di Rusia pernah terjadi penangkapan pejabat secara massal sepanjang sejarah pasca-Soviet. Rusia pernah menghukum 8.800 pegawai negeri Rusia karena kasus korupsi (dalam tempo satu tahun).
Banyak? Ya, tentu. Tapi bukan berarti kami MEMBIARKAN sama sekali.
@RBTHIndonesia: Kami lihat, Anda punya karier yang sedang naik. Karena itu, kami harap Anda bisa lebih bijaksana ke depannya ketika mengomentari negara lain, apalagi jika pengetahuan Anda tentang negara itu sangat minim. Jika itu kebetulan tentang Rusia, silakan cari tahu banyak hal dari kami.
Sumber : TribunWow
Editor: Lailatun Niqmah
No comments:
Write komentar